Senin, 09 April 2018

Apakah Tarian Modern Seburuk Itu?




Zaman Globalisasi ini semua hal sangat mudah untuk didapatkan. Kita tidak bisa menutup mata kita, karena tentu di zaman seperti ini perubahan – perubahan akan terjadi.  Bidang seni adalah bidang yang akan terus berubah seiring dengan perkembangan zaman. Tarian modern adalah salah satu contoh perubahan tersebut.
Sebagian orang masih beranggapan, bahwa tarian modern hanya memberikan dampak buruk bagi masyarakat kita, karena bukan budaya asli Indonesia. Namun, tak sedikit masyarakat juga yang menganggap tarian modern ada sisi positive-nya.
Dampak positive dari tarian modern adalah kreasi tarian semakin maju dan populer tidak tertinggal oleh zaman. Karena tarian modern akan terus berinovasi dengan zaman, mereka akan selalu berubah. Kreasi mereka tidak ada batas karena tarian modern tidak dibelenggu oleh aturan aturan, mengajak penarinya bebas berekspresi.
Namun, dampak negative yang ditimbulkan adalah terkikisnya budaya daerah. Tarian – tarian daerah akan mulai ditinggalkan dan beralih ke tarian modern. Hal tersebut, disebabkan karena tarian modern yang lebih mengikuti zaman. Tarian – tarian khas bangsa kita akan pudar, karena pola pikir masyarakat yang masih menganggap tarian daerah itu kuno dan tua. Selain itu, dengan sifat tarian modern yang akan terus berinovasi, terkadang inovasi yang akan ditimbulkan keluar dari ciri khas bangsa Indonesia.
Tarian modern memang memberikan dampak yang baik untuk masyarakat kita. Namun, tentu kita juga harus selektif dalam mengembangkan tarian modern. Dalam berkreasi dengan tarian modern, mungkin lebih baik berinovasi juga dengan tarian daerah. Karena, tarian daerah adalah harta bangsa ini serta identitas kita.
Generasi muda zaman sekarang, pasti cukup bijak dalam berkreasi dengan tarian modern tanpa meninggalkan budaya Indonesia. (VAN)AN

Sabtu, 10 Februari 2018

[Berita Mading] Media Informasi Lebih Canggih dengan Koran Digital

Media Informasi Lebih Canggih dengan Koran Digital




Zaman berkembang tentu akan membawa perubahan, baik perubahan kearah positif maupun kearah negative. Dalam perkembangan media informasi, koran digital adalah buktinya.


Anak-anak zaman sekarang atau yang sering disebut Kid’s zaman now memiliki minat baca yang sangat memprihatinkan. Hanya sekitar 0,01% orang saja yang memiliki  minat baca di Indonesia saat ini. Apalagi membaca Koran sepertinya banyak anak muda beranggapan itu adalah hal yang kuno. Hal tersebut diungkapkan oleh Ni Wayan Noni Artini yang merupakan anak muda yang berkarya di bidang media sosial.  “Anak zaman sekarang sangat kurang dalam membaca Koran. Mereka akan lebih suka membaca berita di media sosial, karena lebih mudah. Hanya dengan sekali klik kita sudah mendapatkan informasi terbaru”.
          Tapi sepertinya perusahaan Koran konvensional juga punya cara tersendiri untuk mengatasi masalah ini. Contohnya Koran Bali post yang telah berdiri dari tahun 1948, mulai berinovasi untuk mengikuti tren anak muda. Koran digital adalah salah satu kuncinya, eits tapi kalian tahu atau tidak apa itu Koran digital? Koran digital adalah media informasi yang menjadi lebih mudah dan praktis, dengan sekali klik kita sudah bisa mendapat informasi terkini.
Salah satu koran ternama yang telah lama membuat koran digital adalah Bali Post. Bali Post sendiri sudah membuat Koran digital selama lima tahun, lho!
“Kami jelas harus ikut berkembang sesuai zaman. Perubahan sangat cepat terjadi, mungkin sebentar lagi televisi akan ditinggalkan juga oleh masyarakat. Jadi daripada kami terlindas zaman lebih baik kami mengikuti zaman” jelas I Made Sueca yang merupakan wartawan senior di Bali post.
Proses pembuatan Koran digital sendiri hampir sama dengan membuat Koran konvensional. Wartawan akan mencari berita ketempat kejadian perkara untuk memastikan kebenaran berita, atau menghindari hoax.
Akan tetapi, perbedaan Koran digital dengan koran konvensional adalah waktu penerbitan koran digital yang lebih cepat daripada penerbitan koran konvensional.

Minat baca generasi muda yang turun memang hal yang memprihatinkan. Namun kita bisa meningkatkan minat baca generasi muda itu dengan mengikuti zaman mereka. Teknologi kita jadikan alat membangkitkan minat baca generasi muda, akan tetapi semua juga tetap perlu pengawasan dari keluarga, sekolah, dan bahkan pemerintah. Karena generasi muda yang sering kita sebut Kid’s jaman now adalah penerus bangsa. (VAN)

Jumat, 10 November 2017

Mading di Bulan November



Box sereal, kaset, koran, dan kardus untuk apa sih? Hm

Wah! ternyata tim Wagis memanfaatkannya untuk mading bulan ini, lho!

Bagaimana bisa? Tentu saja, dengan kreatifitas jurnalis-jurnalis cilik ini, mereka memanfaatkan barang bekas sebagai bahan untuk mading mereka.

Dengan bermodal box sereal yang diisi koran, kardus, dan kaset, mereka berhasil membuat mading dengan judul, 
"#Waktunya_kita_Peduli"

Ayo, sobat Wagis Spenda! Jangan lupa untuk mampir dan baca ya mading kami, kami akan pajang di sekitar lapangan basket atau wantilan mulai tanggal 13 November 2017 ini.

 Terima Kasih🏼


Apakah Tarian Modern Seburuk Itu?

Zaman Globalisasi ini semua hal sangat mudah untuk didapatkan. Kita tidak bisa menutup mata kita, karena tentu di zaman seperti ...